Lokasi Peninggalan Purbakala Kerajaan di Indonesia

♣ Letak kota Malang dilihat secara geografis.

Malang adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Timur. Yang secara langsung berbatasan dengan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri di sebelah Barat, Kabupaten Lumajang di sebelah Timur serta Kabupaten Jember dan Mojokerto di sebelah Utara. Sedangkan di sebelah Selatan Malang, Samudra Hindia terbentang luas.

Karena letaknya iulah Malang menjadi salah satu kota yang strategis untuk daerah pertahanan apalagi kondisi geografisnya yang dikelilingi pegunungan dan gunung yang menjulang tinggi. seperti Gunung Tengger, Gunung Semeru dan Gunung Bromo di sebelah Timur, serta Gunung Welirang, Gunung Anjasmoro dan Gunung Arjuno di sebelah Utara. Sedangkan di sebelah Selatan, Kota Malang dilindungi oleh Pegunungan Kapur. Ada pula Gunung Kawi dan Gunung Kelud di sebelah Barat. Tepatnya terletak di Kabupaten Kediri.

Akibatnya, Malang menjadi salah satu tempat alternatif untuk pendirian dan pertahanan keluarga kerajaan dari serangan musuh pada zaman dahulu, makanya tak heran kalai disana banyak diketemukan benda-benda peninggalan yang menjadi salah satu sumber sejarah Kebudayaan Indonesia.



Tetapi kebudayaan itu terus berkembang seiring dengan pendirian berbagai bangunan-bangunan suci Kerajaan Hindu budha di Indonesia. seperti Kerajaan Kanjuruhan, Kerajaan Mataram Hindu, Dinasti Isyana, Kerajaan Tumapel Singosaren dan Kerajaan Majapahit.

a. Kerajaan Kanjuruhan

Menurut beberapa sumber sejarah, Kerajaan Kanjuruhan diyakini sebagai kerajaan otonom tertua di Kota Malang. Bahkan di Jawa Timur. Kerajaan ini berdiri sekitar Abad 8 M.

Satu-satunya sumber sejarah Kerajaan Kanjuruhan adalah Prasasti Dinoyo. Dd dalam prasasti Dinoyo dijelaskan bahwa Kerajaan Kanjuruhan berdiri sekitar tahun 682 Syaaka atau 760 M, satu zaman dengan keberadaan Kerajaan Majapahit yang berdiri kokh di Provinsi Jawa Tengah.

Menurut Bapak Purwacaraka, yang mencocokkan berita Cina dengan Prasasti Dinoyo menyatakan bahwa Kerajaan Majapahit dimungkinkan dipindahkan ke Kota Malang. Sehingga setelah itu muculah Kerajaan Kanjuruhan.

Dalam Prasasti dinoyo juga disebutkan bahwa bangunan suci didirikan untuk menghormati Sang Resi dan nenek moyang yang sudah meninggal.


b. Kerajaan Tumapel Singosaren

Tumapel merupakan sebuah daerah bagian dari Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh pimpinan yang diberi nama Akuwu. Pada tahun 1222 M, Ken Arok merebut kekuasaan Tumapel yang sebelumnyan dipimpin oleh Akuwu Tunggul Ametung. Kemudian,Ken Arok menjadikan Tumapel sebagai daerah penghimpun kekuatan untuk mangalahkan Kerajaan Kediri.

Beberapa sumber sejarah Kerajaan Singosari yaitu dalam kisah di Kitab Pararaton dan Negarakertagama. Dalam kitab Negarakertagama disebiutkan bahwa Sri Ranggayajasa atau Ken Arok dapat mengalahkan Kertajaya dari kerajaan Kediri pada tahun 1477 Syaaka atau 1522 M. Sedangkan dalam alam Kitab Pararaton ( Katuturane Ken Arok) diceritakan tentang kisah pembunuhan Ken Arok oleh Anusapati(anak dari Ken Dedes dan Tunggul Ametung)

♣ Candi- candi yang ditemukan dikota Malang.

Salah satu sumber sejarah berdirinya Kerajaan Mataram Hindu di Indonesia adalah Prasasti badut yang terletak di Kecamatan Sukun Kota Malang. Atau lebih tepat lagi di Kecamatan Dawu Kota Malang.

Candi Badut pertama kali dilaporkan pada tahun 1921 M oleh Maurin Breather yang berkebangsaan Belanda. Pada awalnya, hanya ditemukan reruntuhan dengan timbunan tanah yang menutupi kaki hingga atap candi.

Pemugaran Candi badut diawali oleh Ved Han (Belanda) pada tahun 1925-1927. Semula saat dilakukan pembangunan kembali hampir seluruh bagian candi mengalami kerusakan yang parah akibat timbunan tanah. Baru pada tahun 1926 kaki Candi dapat dibangun kembali. Pemugaran tersebut dilanjutkan oleh Kanwil Depdikbud pada tahun 1945 dalam Pelestarian dan Pemanfaatan Peninggalan Purbakala.

Candi Badut memiliki kesamaan gaya dengan Candi Abad 8-9 M. Candi ini dibangun dengan Batu Andesit. Kaki Candi polos tanpa hiasan. Sedangkan pada dinding candi terdapat motif kertas tempel. Selain itu, terdapat pagar berhias yang mengelilingi candi. Berdasarkan data tersebut Candi Badut dimasukkan dalam candi gaya Jawa Tengah.

Sebelum memasuki ruangan Candi, para pengunjung harus melaksanakan Mapradagsina yaitu mengelilingi candi berlawana jarum jam atau ke kanan Candi . Setelah itu, barulah pengunjung dapat melihat ruang utama di dalam Candi.

Dalam sebuah mitologi Hindu diceritakan seorang Raksasa bernama Asyura. Raksasa tersebut berusaha untuk merusak kahyangan. Hingga dewa-dewa merasa kewalahan dan akhirnya kalah. Untuk mengalahkan Raksasa Asyura dari diri Dewa Wisnu, Dewa Syiwa dan Dewa Brahma keluar api suci. Akibat peristiwa ini terciptalah Dewi Pencipta sekaligus Dewi Maut yang dikenal dengan nama Dewi Durga yang bertangan delapan.

Raksasa Asyura merasa ketakutan dan berusaha menghindar. Dia menjelma menjadi seekor lembu atau Mahisa. Namun, berkat kekuatannya Dewi Durga dapat menemukan dan mengalahkan Raksasa Asyura. Peristiwa penaklukan ini diabadikan dengan nama dan arca Dewi Durga.

Arca Dewi Durga tersebut terletak pada relung candi sebelah Utara. Pada timur Candi terdapat relung yang berisi Arca Ganesha. Sedangkan pada relung candi sebelah Barat seharusnya terdapat arca Resi Agistya atau dikenal dengan nama Siwa Manganguru. Sayangnya, kedua arca tersebut sudah tidak ada.

Ada pula Lingga dan Yoni di dalam ruang utama candi yang berfungsi sebagai lambang kesuburan dan sebagai perwujudan penyambutan Dewa Syiwa dan Dewi Parwati. Selain itu, pada ruang utama, terdapat lima relung kosong yang dahulu diduga sebagai lokasi ditempatkannya arca dewa-dewa Hindu.

Berdasarkan bukti-bukti seperti relief, arca dewa hindu, lingga, yoni dan sebagainya, maka dapat disimpulkan bahwa Candi Badut termasuk bangunan suci agama hindu aliran Syiwa.

Kerajaan Kanjuruhan diubah menjadi Kerajaan Mataram Hindu sekitar abad ke-9 M. Data tertua mangenai hal ini tercatat pada Prasasti Watukuwura yang bertuliskan tahu 850 Syaaka atau 27 Juli 902 M. Letaknya di Kotra Batu Maklang.

Candi Tangguran juga ditemukan disana, tepatnya di Dukuh Ngandar. Selain itu, di Dersa Songgoriti terdapat penemuan benda peninggalan purba berupa Candi Songgoriti.

Candi Songgoriti diperkenalkan oleh Van I Isyadi pada tahun 1769 M, Rik pada tahun 1849 M dan Prumun pada tahun 1863 M. Namun perbaikan baru dilakukan pada tahun 1921. Kemudian pada tahun 1938 di dalam tanah pada ruang utama candi ditemukan barang-barang berharga seperti lingga dari emas, yoni dari perunggu, mata uang dan keping emas yang bertuliskan Dewa-Dewa Hindu.

Candi Songgoriti berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 14,36 m x 10 m x 2,24 m. Badan Candi terbuat dari batu andesit dengan pondasi dari batu bata. Strukturnya berupa kaki candi, tubuh candi dan atap candi. Namun yang masih tersisa sampai sekarang yaitu kaki candi dan tubuh candi sisi Utara, Barat dan Timur.

Pada bilik candi bagian tengah terdapat sumur yang memancarkan mata air panas bercampur belerang dan diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Candi ini dapat diesbut pula Candi Partitan. Selain itu Candi ini berfungsi sebagai tempat ibadah umat Hindu Sekte Syiwa.

Candi Kidal terletak di Kecamatan Tumpang 20 km timur Kota Malang. Candi ini dibangun sekitar tahun 1228 m sebagai bentuk penghormatan terhadap Anusapati yang memerintah Singosari dari tahun 1227-1229 M. Candi ini merupakan peninggalan tertua Kerajaan Singosari yang berlanggam Jawa Timur.

Candi dikelilingi oleh pondasi dan pagar sebagai hasil pemugaran pada tahun 1990-an. Pada bagian Barat terdapat tangga masuk menuju Candiyang terbuat kecil-kecil. Bahan pembuatannya dari batu Andesit berbentuk geometri vertikal.

Pada kaki dan badan candi terdapat hiasan. Badan candi tampaklebih kecil daripada kaki dan atap candi sehingga memberi kesan ramping. Atap Candi terdiri atas tiga tingkat, semakin ke atas semakin kecil. Atap tersebut berhiaskan stupa sebagai ciri khas agama Budha.

Selain itu pada atas bilik candi terdapat hiasan Kepala Kala yang dianggap sebagai jelmaan Dewa Syiwa. Kala tersebut memiliki mata melotot,dan dua gigi taring. Sedangkan kedua tanggannya tampak memiliki pose yang menyeramkan. Akibatnya tampak jelaslah fungsi Kala sebagai penjaga candi dilihat dari posisinya yang menyeramkan.

Terdapat pula tiga relief yang dipahatkan pada masing-masing kaki candi bagian tengah. Relief tersebut menggambarkan Legenda Garuda.Legenda ini menceritakan perjuangan Garuda dalam membebaskan ibunya dari perbudakan dengan tebusan air suci Amarta.

Pembacaannya dengan cara Mapradagsina. Dimulai dari sebelah Selatan atau sebelah kanan pintu masuk candi.

Relief pertama menggambarkan garuda di bawah tiga ekor ular. Relief kedua menggambarkan garuda dengan peti di atas kepalanya. Relief ketiga garuda melukiskan Garuda yang sedang menggendong ibunya.

Dalam kisah tersebut diceritakan bahwa Kadru dan Winata adalah dua orang bersaudara. Kadru memiliki tiga anak angkat ular dan Winata memiliki anak angkat Winata.

Kadru yang pemalas menyuruh anaknya yang nakal untuk bermain di semak-semak. Kadru meminta Winata untuk menjaga. Kadru kemudian bertaruh dengan seekor kuda. Namun dia kalah.Akhirnya Winata harus menjadi budak Kadru dan melayani setiap keinginannya.

Winata meminta pertolongan Garuda agar membebaskannya. Sebelumnya Winata menceritakan pertaruhannya dengan kuda sehingga mereka berdua yaitu Winata dan Garuda harus menjagaketiga ekor ular tersebut.

Selanjutnya, garuda menanyakan cara agar ibunya terbebas dari perbudakan. Ular menyanggupi asalkan garuda membawakan air suci Amarta yang berasal dari Lautan Susu. Air tersebut disimpan di kahyangan dan dilindungi oleh para dewa.

Mendengar pernyataan itu Garuda segera pergi menuju kahyangan. Disana dia berniat untuk mengambil air suci itu. Namun tentu saja dewa=dewamenolak memberikannya. Akibatnya Garuda tersebut mengamuk dan mengacaukan kahyangan.

Berkat kekuatan garuda. Para dewa dapat dikalahkan. Sehingga Bathara Wisnu akhirnya turun tangan dan garuda dapat dikalahkan. Garuda kemudian menceritakan alasannya mengambil air itu. Mendengar ceritanya Bathara Wisnu bersedia memionjamkan air suci Amarta dengan syarat Garuda bersedia menjadi tunggangan Bathara Wisnu. Maka dari itu, patung Wisnu sering digambarkan dengan Garuda sebagai tunggangannya.

Akhirnya dengan berbekal air suci Amarta, garuda dapat membebaskan ibunmya. Hal ini digambarkan dalam relief ketiga saat Garuda dengan gagah perkasa sedang menggendong ibunya.

E. Dinasti Isyana

Pada tahun 1929 M terdapat pemindahan pusat Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah menuju Jawa Timur dan berdirilah Dinasti Isyana. Berdasarkan informasi dari Prasasti Tanguran diketauhi bahwa kekuasaan dipegang ole Mpu Sendok, menantu Dyah Mawa. Beliau sebagai Sri Maharaja yang bergelar Rakya Mahamangkri Ihnu.

Pada masa pemerintahan Mpu Sendok, Dinasti Iyana memiliki pusat pemerintahan di Tembalakan. Nama ini memiliki kesamaan dengan salah satu daerah di Kota Malang yaitu Tampelang. Diduga nama Tembalakan berubah menjadi Tampelang. Maka dapat disimpulkan Dinasti Isyana benar-benar berada di Kota Malang. Apalagi kota ini merupakan lokasi yang cocok untuk pendirian kerajaan.

@ Saran

Lokasi yang strategis dengan dikelilingi benteng-benteng alam menjadikan kota Malang sebagai tempat yang cocok untuk daerah pertahanan. Akhirnya, disana berdiri kerajaan ataupun peninggalannya dengan kebudayaannya yang menjadi salah satu aset Bangsa Indonesia yang berharga meskpun kebudayaan itu kini hampir tak terawat.

Padahal benda-benda tersebut menjadi salah satu sumber sejarah mengenai perkembangan kerajaan dan kebudayaan pada tempo dulu. Kini sebagai generasi penerus Bangsa Indonesia kita harus menjaga peninggalan-peninggalan purbakala tersebut dan mempelajarinya sebagai salah satu bentuk penghormatan bagi para leluhur yang telah memberikan banyak pelajaran berharga mengenai kehidupan dan sebaiknya kita lestarikan.

1 comments:

dakaraijacocks said...

Harrah's Resort Southern California (Photo: Bally's Resort Southern
Harrah's Resort Southern California, 경상북도 출장마사지 formerly Harrah's Rincon Casino and Resort, is now expanding 군포 출장샵 and 목포 출장마사지 partnering 군산 출장샵 with 광주 출장샵

Post a Comment